Kamis, 03 April 2014

PANDUAN SINGKAT TENTANG BEKAM - HIJAMAH

PDF Cetak E-mail
PANDUAN SINGKAT TENTANG BEKAM - HIJAMAH
[CUPPING]
Anjuran Berbekam
 Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wa Salam besabda :
 الشِّفَاءُ فِيْ ثَلاَثَةٍ: شَرْبَةِ عَسَلٍ وَشَرْطَةِ مِحْجَمٍ وَكَيَّةِ نَارٍ وَإِنِّيْ أَنْهَى أُمَّتِيْ عَنْ الْكَيِّ
“Kesembuhan itu berada pada tiga hal, yaitu minum madu, sayatan pisau bekam dan sundutan dengan api (kay). Sesungguhnya aku melarang ummatku (berobat) dengan kay.” (HR Bukhari)
Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wa Salam bersabda : 
إِنَّ أَمْثَلَ مَا تَدَاوَيْتُمْ بِهِ الْحِجَامَةُ وَالْفَصْدُ
“Sesungguhnya metode pengobatan yang paling ideal bagi kalian adalah hijamah (bekam) dan fashdu (venesection).” (HR Bukhari – Muslim)
  Macam-Macam Bekam
 A.      Bekam Basah (Wet Cupping)
Yaitu metode pengeluaran darah kotor (blood letting) dengan cara disayat dengan silet, lanset, pisau bedah atau jarum steril pada bagian yang dibekam.
Cara Melakukan Bekam Basah :
Pilih titik bekam berdasarkan kondisi pasien.
1.      Pilih gelas bekam (cup) berdasarkan tingkat penyakit pasien dan postur tubuh. Semakin besar gelas yang digunakan maka tingkat rasa sakit akan semakin besar, namun efeknya akan semakin baik.
2.      Bersihkan bagian kulit yang akan dibekam dengan desinfektans/alkohol.
3.      Pompa gelas bekam dengan piston pada posisi yang dikehendaki sebanyak 2-3 kali tarikan, atau sampai piston tidak dapat ditarik lagi.
4.      Biarkan selama 3-5 menit.
5.      Lepas gelas bekam dan sayat bagian bekas bekam dengan silet, lanset, pisau bedah atau jarum steril.
6.      Bekam lagi posisi yang disayat tadi.
7.      Tunggu selama lebih kurang 3 menit sampai darah keluar dan menumpuk pada gelas bekam.
8.      Lepas gelas bekam dan buang darah kotor yang keluar, bersihkan kembali gelas bekam dan desinfeksi.
9.      Bekam lagi sebanyak 3-5 kali, atau sampai keluar cairan putih dari kulit.
10.  Oles bekas sayatan dan bekam dengan minyak habbatus sauda’ (jinten hitam).
11.  Lakukan setiap bulan atau setiap 2 minggu bagi yang penyakitnya parah.
B.      Bekam Kering (Dry Cupping)
Yaitu metode bekam yang tidak mengeluarkan darah dari tubuh.
Cara Melakukan Bekam Kering :
1.      Pilih titik bekam berdasarkan kondisi pasien.
2.      Pilih gelas bekam (cup) berdasarkan tingkat penyakit pasien dan postur tubuh. Semakin besar gelas yang digunakan maka tingkat rasa sakit akan semakin besar, namun efeknya akan semakin baik.
3.      Pijat bagian yang akan dibekam dengan dilumuri minyak zaitun atau minyak jinten hitam selama lebih kurang 5 menit.
4.      Pompa gelas bekam dengan piston pada posisi yang dikehendaki sebanyak 2-3 kali tarikan, atau sampai piston tidak dapat ditarik lagi.
5.      Biarkan selama 10 menit (bagi pria), 7 menit (bagi wanita) atau 3 menit (bagi anak-anak).
6.      Lepas gelas bekam dan pijat kembali dengan minyak zaitun atau minyak jinten hitam selama 2-3 menit untuk menghilangkan bercak-bercak hitam atau blister.
7.      Lakukan selama 7 hari bagi orang dewasa dan 5 hari bagi anak-anak, kemudian diselingi masa interval selama 3 hari, lalu dilanjutkan lagi pembekaman.
 C.      Bekam Seluncur (Sliding Cupping)
Yaitu metode bekam yang mana gelas bekam diseluncurkan di atas permukaan kulit yang rata (tidak tebal ototnya). Metode ini serupa dengan Guasha (cina), scrapping (inggris) atau kerokan (jawa), namun lebih aman karena tidak merusak pori-pori sebagaimana kerokan.
Cara Melakukan Bekam Seluncur :
1.      Pilih titik bekam sebagai awalan seluncur, biasanya bagian atas pundak.
2.      Pilih gelas bekam (cup) berdasarkan tingkat penyakit pasien dan postur tubuh. Semakin besar gelas yang digunakan maka tingkat rasa sakit akan semakin besar, namun efeknya akan semakin baik.
3.      Pijat bagian yang akan dibekam dengan dilumuri minyak zaitun atau minyak jinten hitam selama lebih kurang 5 menit. Oleskan minyak agak banyak sebagai pelumas
4.      Pompa gelas bekam dengan piston pada posisi yang dikehendaki sebanyak 2-3 kali tarikan kemudian gerakkan/seluncurkan perlahan-lahan sampai tampak bruise (memar) kemerahan.
5.      Lepas gelas bekam dan pijat kembali dengan minyak zaitun atau minyak jinten hitam selama 2-3 menit.
D.      Bekam Cepat (Flash Cupping) atau Bekam Tarik
Yaitu metode bekam dengan cara tarik lepas – tarik lepas secara cepat pada bagian kulit yang sukar dibekam, atau apabila dibekam gelas cenderung jatuh. Area ini biasanya di sekitar wajah dan dahi.
Cara Melakukan Bekam Cepat :
1.      Pilih titik bekam pada dahi atau bagian yang nyeri.
2.      Pilih gelas bekam (cup) yang proporsional dengan lebar dahi (tidak terlalu besar).
3.      Pompa gelas bekam dengan piston pada posisi yang dikehendaki secukupnya kemudian lepas.
4.      Lakukan hal ini secara berulang-ulang sampai kulit berwarna kemerahan.
Diagnosis Penyakit Dengan Bekam
Diagnosa bekam/cupping dapat dilihat dari warna pigmen kulit setelah pembekaman. Di dalam buku “Canon of Internal Medicine” dikatakan, “Kondisi organ internal (organ dalam) dapat diketahui dengan cara mengobservasi (mengamati) gejala-gejala eksternal dan tanda-tanda fisik, sehingga penyakitnya dapat didiagnosa.”
 Reaksi pigmen pada kulit bekas bekam adalah sebagai berikut :
1.      Bekas bekam yang muncul berwarna ungu kegelapan atau hitam, pada umumnya hal ini mengindikasikan kondisi defisiensi (kekurangan) pasokan/suplai darah dan channel/saluran (pembuluh) darah yang tidak lancar yang disertai dengan keberadaan darah statis (darah beku).
2.      Bekas bekam yang muncul berwarna ungu disertai plaque (bercak-bercak), pada umumnya hal ini menandakan terjadinya gangguan/ kelainan gumpalan darah yang berwarna keunguan dan adanya darah statis (darah beku).
3.      Bekas bekam yang muncul berbentuk bintik-bintik ungu yang tersebar dengan tingkatan warna yang berbeda (ada yang tua dan ada yang ungu muda). Hal ini menandakan kelainan “Qi” dan darah statis.
4.      Bekas bekam yang muncul berwarna merah cerah, biasanya hal ini menunjukkan terjadinya defisiensi “Yin”, defisiensi “Qi” dan darah atau rasa panas yang dahsyat yang diinduksi oleh defisiensi “Yin”.
5.      Bekas bekam yang muncul berwerna merah gelap, hal ini mengindikasikan kondisi lemak di dalam darah yang tinggi disertai dengan adanya panas patogen.
6.      Bekas bekam yang muncul berwarna agak pucat/putih dan tidak hangat ketika disentuh, hal ini mengindikasikan terjadinya defisiensi cold (dingin) dan adanya gas patogen.
7.      Adanya garis-garis pecah/ruam pada permukaan bekas bekam dan rasa sedikit gatal, hal ini mengindikasikan kondisi adanya wind (lembab) patogen dan gangguan gas patogen.
8.      Munculnya uap air pada dinding bagian dalam gelas bekam, menandakan kondisi adanya gas-gas patogen pada daerah tersebut.
9.      Adanya blister (lepuhan/lecat) pada bekas bekam, menggambarkan kondisi gangguan gas yang parah pada tubuh. Adanya darah tipis pada blister merupakan reaksi gas panas toksin.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan di dalam bekam

1.      Pastikan bahwa gelas bekam sudah steril dan higinis sehingga aman untuk bekam (terutama bekam basah).
2.      Untuk pasien yang belum pernah dibekam sebelumnya, pilihlah gelas bekam dari yang terkecil lalu ke yang besar supaya tidak terlalu sakit.
3.      Posisi bekam dapat dilakukan dengan duduk atau berbaring menelungkup. Posisi duduk lebih baik untuk peredaran darah, namun bagi pasien yang lemah dianjurkan dengan posisi berbaring.
4.      Untuk pasien yang baru dibekam, sering-seringlah menanyai bagaimana keadaannya, apakah merasa mulas, pusing, mual atau adanya tanda-tanda akan pingsan lainnya. Segera hentikan bekam apabila pasien mengeluh kesakitan.
5.      Setelah bekam dihadapkan beristirahat yang cukup. Sebagian pasien segera merasa segar badannya setelah berbekam pada bagian punggung dan lutut, sehingga ia tidak mau beristirahat sebagaimana mestinya, hal ini dapat menyebabkan kembalinya penyakit.
6.      Sebagian orang merasakan suhu badannya naik setelah 1-2 hari setelah berbekam, hal ini adalah normal dan akan segera hilang.
7.      Pasien yang menderita sakit menular atau infeksius agar diberikan perhatian khusus. Bagi penderita penyakit infeksius, diharap gelas bekamnya adalah tersendiri (single use) dan juru bekam dianjurkan menggunakan pelindung tubuh seperti sarung tangan karet (gloves), masker dan semisalnya.
8.      Pasien yang menderita tekanan darah rendah harus diperlakukan ekstra dan hati-hati. Tingkat kesadarannya selalu dimonitor agar tidak pingsan. Dihindarkan membekam pada areal punggung bawah yang sejajar dengan pusar ke bawah, karena hal ini bisa menurunkan tekanan darah dengan cepat.
9.      Permukaan kulit yang timbul blister kecil, bercak-bercak, noda darah dan darah stasis adalah reaksi normal setelah bekam. Apabila blister yang timbul banyak dan besar-besar (seperti luka bakar), maka dapat dipecah dengan cara menusukkan jarum steril kering hingga keluar cairannya (cairan limfoid) lalu didesinfeksi dengan desinfektans. Lebih dianjurkan apabila bekas bekam yang berblister ini dipijat lembut dengan minyak zaitun atau jinten hitam.
10.  Pasien yang mengalami mental stres, ketakutan, mual dan gejala mental lainnya, dihentikan pembekaman dan pasien disuruh berbaring relaks, tenang dan diberi minum dengan minuman manis (lebih baik madu) kemudian dimotivasi dan disugesti untuk menghilangkan atau meminimalisir gangguan mentalnya.
    Larangan - Larangan Bekam
      1.      Tidak dianjurkan melakukan bekam basah pada penderita diabetes kecuali juru
          
 bekam yang ahli dan berpengalaman.

2.      Jangan membekam orang yang fisiknya sangat lemah atau orang yang kelelahan (overfatigue).
3.      Jangan membekam orang yang menderita penyakit kulit merata atau menderita alergi kulit yang parah seperti ulserasi dan edema.
4.      Jangan membekam orang yang sudah jompo yang lemah fisiknya dan anak-anak yang tubuhnya lemah atau di bawah 3 tahun.
5.      Penderita leukimia (kanker darah) tidak dianjurkan untuk dibekam basah.
6.      Penderita hepatitis yang parah, TBC aktif, hemofilia, malignant anemia, trombositopenia dan penyakit lainnya yang parah tidak dianjurkan dibekam kecuali kepada juru bekam yang ahli dan berpengalaman.
7.      Jangan memberkam pada kondisi : perut kekenyangan, kehausan, kelaparan, kelelahan, setelah beraktivitas berat, tubuh lemah dan tubuh demam (kedinginan).
8.      Jangan membekam wanita hamil pada usia kehamilan 3 bulan pertama (trimester awal).
9.      Jangan membekam langsung pada daerah yang luka, urat sendi robek, patah tulang, varises, tumor.
10.  Jangan membekam wanita yang sedang haidh dan nifas.
11.  Jangan memberkam daerah perut terlalu keras
12.  Jangan membekam pasien yang mengkonsumsi obat pelancar dan pengencer darah semisal mengkudu, omega 3, dls.
13.  Jangan melakukan bekam langsung setelah makan, pembekaman dapat dilakukan minimal dua jam setelah makan. Setelah bekam juga jangan langsung makan, melainkan hanya minum yang manis-manis semisal madu atau selainnya
14.  Tidak dianjurkan melakukan pembekaman kepada orang yang menderita klep jantung, kecuali di bawah pengawasan dokter atau ahli bekam yang berpengalaman.
15.  Jangan melakukan bekam langsung setelah mandi, terutama setelah mandi dengan air dingin. Tidak dianjurkan langsung mandi setelah bekam, melainkan setelah 2 jam. Dianjurkan mandi dengan air hangat.
16.  Jangan membekam basah orang yang baru memberikan donor darah atau orang yang baru kecelakaan sehingga darahnya berkurang.
17.  Jangan membekam pasien diabetes (gula darah di atas 280) kecuali oleh orang yang ahli.
18.  Jangan membekam di area terbuka atau tempat yang dingin. Lebih baik melakukan bekam di ruang yang hangat atau bersuhu normal ruangan.
19.  Dilarang membekam area berikut : 
a.      Lubang alamiah tubuh : mata, hidung, telinga, mulut, kemaluan, anus, puting susu.
b.      Daerah sistem nodus limfa yang berfungsi sebagai penghasil antibodi, yaitu di submaksilari, korvikal, sudmalaonkular, aksilari, bagian detak jantung, nodus inguinalglimfa (lihat buku panduan biru hal. 13).
c.      Daerah yang dekat dengan pembuluh besar (big vessels).
Contoh Area Bekam :

Minggu, 18 Maret 2012

Orang Paling "Kaya"

Siapakah orang yang paling kaya di dunia saat ini?
"Yang punya perusahaan Microsoft; Bill Gates!" Mungkin inilah jawaban yang terlontar, andaikan salah seorang dari kita dihadapkan pada pertanyaan di atas. Atau bisa jadi jawabannya, "Pemain bola anu!" atau "Artis itu!"
Berbagai jawaban di atas barangkali akan sangat dianggap wajar karena barometer kekayaan di benak kebanyakan orang saat ini diukur dengan kekayaan harta duniawi. Padahal, jika menggunakan barometer syariat, bukan merupakan hal yang mustahil bahwa kita pun amat berpeluang untuk menjadi kandidat orang paling “kaya”!
Orang paling kaya di mata syariat
Orang paling kaya, jika diukur dengan timbangan syariat, adalah: orang yang paling nrimo.
Nabi kita shallallahu 'alaihi wa sallam menjelaskan,
لَيْسَ الْغِنَى عَنْ كَثْرَةِ الْعَرَضِ، وَلَكِنَّ الْغِنَى غِنَى النَّفْسِ
"Kekayaan tidaklah diukur dengan banyaknya harta, namun kekayaan yang hakiki adalah kekayaan hati." (HR. Bukhari dan Muslim; dari Abu Hurairah)
Kaya hati, atau sering diistilahkan dengan "qana'ah", artinya adalah 'nrimo (menerima) dan rela dengan berapa pun yang diberikan oleh Allah Ta'ala.
Berapa pun rezeki yang didapatkan, dia tidak mengeluh. Mendapat rezeki banyak, bersyukur; mendapat rezeki sedikit, bersabar dan tidak mengumpat.
Andaikan kita telah bisa mengamalkan hal di atas, saat itulah kita bisa memiliki kans besar untuk menjadi orang terkaya di dunia. Ujung-ujungnya, keberuntunganlah yang menanti kita, sebagaimana janji Sang Musthafa shallallahu 'alaihi wa sallam,
قَدْ أَفْلَحَ مَنْ أَسْلَمَ وَرُزِقَ كَفَافًا وَقَنَّعَهُ اللَّهُ بِمَا آتَاهُ
"Beruntunglah orang yang berislam, dikaruniai rezeki yang cukup, dan dia dijadikan menerima apa pun yang dikaruniakan Allah (kepadanya)." (HR. Muslim; dari Abdullah bin 'Amr)
Berdasarkan barometer di atas, bisa jadi orang yang berpenghasilan dua puluh ribu sehari dikategorikan orang kaya, sedangkan orang yang berpenghasilan dua puluh juta sehari dikategorikan orang miskin. Pasalnya, orang pertama merasa cukup dengan uang sedikit yang didapatkannya. Adapun orang kedua, dia terus merasa kurang walaupun uang yang didapatkannya sangat banyak.
Bagaimana mungkin orang yang berpenghasilan dua puluh ribu dianggap berkecukupan, padahal ia harus menafkahi istri dan anak-anaknya?
Ya, selain karena keberkahan yang Allah limpahkan dalam hartanya, juga karena ukuran kecukupan menurut Nabi kita shallallahu 'alaihi wa sallam adalah sebagai berikut,
مَنْ أَصْبَحَ مِنْكُمْ آمِنًا فِي سِرْبِهِ، مُعَافًى فِي جَسَدِهِ، عِنْدَهُ قُوتُ يَوْمِهِ، فَكَأَنَّمَا حِيزَتْ لَهُ الدُّنْيَا
"Barangsiapa yang melewati harinya dengan perasaan aman dalam rumahnya, sehat badannya, dan memiliki makanan untuk hari itu, maka seakan-akan ia telah memiliki dunia seisinya." (HR. Tirmidzi; dinilai hasan oleh Al-Albani)
Kiat membangun pribadi yang qana'ah
Di antara resep sukses membentuk jiwa yang qana'ah adalah dengan melatih diri untuk menyadari seyakin-yakinnya bahwa rezeki hanyalah di tangan Allah dan yang kita dapatkan telah dicatat oleh Allah Ta'ala, serta tidak mungkin melebihi apa yang telah ditentukan-Nya, walaupun kita pontang-panting dalam bekerja.
Allah Ta'ala mengingatkan,
وَمَا مِن دَآبَّةٍ فِي الأَرْضِ إِلاَّ عَلَى اللّهِ رِزْقُهَا
"Tidak ada satu pun makhluk bergerak (bernyawa) di bumi melainkan semuanya dijamin rezekinya oleh Allah." (QS. Hud:6)
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menasihatkan,
إِنَّ أَحَدَكُمْ لَنْ يَمُوْتَ حَتَّى يَسْتَكْمِلَ رِزْقَهُ، فَلاَ تَسْتَبْطِئُوا الرِّزْقَ، وَاتَّقُوا اللهَ أَيُّهَا النَّاس، وَأَجْمِلُوْا فِي الطَّلَبِ، خُذُوْا مَا حَلَّ وَدَعُوْا مَا حَرُمَ
"Sesungguhnya, seseorang di antara kalian tidak akan mati kecuali setelah dia mendapatkan seluruh rezeki (yang Allah takdirkan untuknya) secara sempurna. Maka, janganlah kalian bersikap tidak sabaran dalam menanti rezeki.  Bertakwalah kepada Allah, wahai manusia! Carilah rezeki secara proporsional, ambillah yang halal dan tinggalkan yang haram." (HR. Al-Hakim; dari Jabir; dinilai sahih oleh Al-Albani)
Buah manis qana'ah
Sebagai suatu karakter yang terpuji, qana'ah tentunya menumbuhkan sifat-sifat positif lainnya, yang tidak lain adalah buah dari qana'ah itu sendiri. Di antaranya:
Pertama: Qana'ah menjadikan seseorang tidak mudah tergiur untuk memiliki harta yang dimiliki orang lain.
Dia merasa cukup dengan apa yang telah dimilikinya, sehingga dia selalu hidup dalam ketenteraman dan kedamaian batin. Dia tidak pernah iri maupun dengki dengan kelebihan nikmat yang Allah limpahkan pada orang lain.
Karakter istimewa inilah yang Allah rekam sebagai salah satu perangai para sahabat Rasul shallallahu 'alaihi wa sallam, tatkala Dia menceritakan kondisi mereka yang fakir,
يَحْسَبُهُمُ الْجَاهِلُ أَغْنِيَاء مِنَ التَّعَفُّفِ تَعْرِفُهُم بِسِيمَاهُمْ لاَ يَسْأَلُونَ النَّاسَ إِلْحَافاً
"(Orang lain)--yang tidak tahu--menyangka bahwa mereka adalah orang-orang kaya, karena mereka menjaga diri (dari meminta-minta). Engkau (wahai Muhammad), mengenal mereka dari ciri-cirinya, mereka tidak meminta dengan cara mendesak kepada orang lain." (QS. Al-Baqarah:273)
Kedua: Qana'ah menempa jiwa seseorang untuk tidak mengadu tentang kesusahan hidupnya, melainkan hanya kepada Allah Yang Mahakaya.
Inilah salah satu tingkatan tawakal tertinggi, yang telah dicapai oleh para nabiyullah. Sebagaimana yang Allah ceritakan tentang Nabi Ya'kub 'alaihis salam,
قَالَ إِنَّمَا أَشْكُو بَثِّي وَحُزْنِي إِلَى اللّهِ
"Dia (Ya'kub) berkata, 'Hanya kepada Allah, aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku.'" (QS. Yusuf:86)
Mengapa para kekasih Allah hanya mengadu kepada-Nya? Karena keyakinan mereka yang begitu mendalam bahwa dunia seisinya tidak lain hanyalah kepunyaan Allah. Lantas mengapa tidak meminta saja kepada Yang Maha Memiliki segalanya, dan kenapa harus meminta kepada zat yang apa yang dimilikinya tidak lain hanyalah bersumber dari Yang Maha Memiliki?
Namun, realita berkata lain. Rata-rata, kita masih lebih suka mengetuk pintu para makhluk sebelum mengetuk pintu Sang Khalik. Karena itulah, para ulama mengingatkan, "Siapakah di antara kita yang meminta kebutuhannya kepada Allah sebelum ia memintanya kepada manusia?"
Qana'ah berarti tidak bekerja dan ikhtiar?
Janganlah dipahami dari seluruh keterangan di atas, bahwa kita tidak perlu bekerja dengan alasan qana'ah. Sehingga, cukup duduk berpangku-tangan di rumah, dengan dalih: kalaupun sudah saatnya hujan emas, niscaya akan turun juga!
Qana'ah tidaklah seperti itu, karena qana'ah maksudnya: seorang hamba bekerja semampunya dengan tetap memperhatikan rambu-rambu syariat. Setelah itu, berapa pun hasil yang didapatkan dari kerjanya, diterimanya dengan penuh rasa ridha tanpa menggerutu.
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menjelaskan hakikat tawakal dan korelasinya dengan ikhtiar, dalam sebuah perumpamaan yang sangat detail,
لَوْ أَنَّكُمْ كُنْتُمْ تَوَكَّلُونَ عَلَى اللَّهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ لَرُزِقْتُمْ كَمَا يُرْزَقُ الطَّيْرُ تَغْدُو خِمَاصًا وَتَرُوحُ بِطَانًا
"Andaikan kalian benar-benar bertawakal kepada Allah, niscaya kalian akan mendapatkan rezeki sebagaimana burung memperoleh rezeki. Dia pergi di pagi hari dalam keadaan perut kosong, lalu pulang di sore harinya dalam keadaan perut kenyang." (HR. Tirmidzi, dan beliau berkomentar bahwa hadis ini hasan sahih)
Ya, tentunya supaya burung bisa memenuhi perutnya, ia harus “mencari nafkah”! Dan inilah tawakal yang sebenar-benarnya; berikhtiar lalu hasilnya serahkan pada Allah ta'ala.
Wallahu a'la wa a'lam...

Senin, 25 Juli 2011

Kajian Untuk Bekal Ramadhan

Kajian Untuk Bekal Ramadhan PDF Cetak E-mail
Jumat, 14 Agustus 2009 15:21
cd
Berikut adalah kumpulan audio kajian ilmiah untuk bekal Ramadhan yang dikumpulkan oleh tim blog.assunnah.web.id



  1. Ceramah Ramadhan oleh Ust. Zainal Abidin Syamsuddin. Merupakan ceramah yang direkam dari siaran Kaji Kitab di Radio Dakta 107 FM Bekasi. Terdiri dari beberapa kajian yang kami rangkumkan dari Vila Baitullah. Ceramah ini sangat mudah untuk dipahami dan kami menyarankan agar anda memberikan kajian ini kepada keluarga dan teman-teman. Download:
    1. Muqaddimah Ramadhan 1. Yang kami dapatkan dari sumbernya tidak lengkap. Insya Allah bermanfaat. Membahas tentang fadhilah puasa dan puasa Ramadhan serta ancaman orang yang meninggalkannya.
    2. Muqaddimah Ramadhan 2. Membahas lanjutan mengenai puasa Ramadhan dan sebagian besar mengenai Nishfu Sya’ban.
    3. Penentuan Awal Bulan (Ramadhan dan Syawwal). Membahas bagaimana penentuan awal bulan Ramadhan dan Syawwal. Menjelaskan kedua perbedaan penggunaan hisab dan rukyah lalu menyimpulkannya. Selengkapnya baca uraian kami.
    4. Shalat Tarawih. Pembahasan mengenai shalat-shalat di bulan Ramadhan, seperti shalat witir, tarawih, qiyamul lail dan tahajjud.
    5. I’tikaf di bulan Ramadhan. Membahas tentang i’tikaf mulai dari hukum, adab-adab, larangan-larangan dan pertanyaan-pertanyaan seputar tentang i’tikaf.
  2. Daurah Bekal-Bekal Menuju Ramadhan Mubarak oleh para mahasiswa S2/S3 Universitas Islam Madinah tahun 2008. Sumber: Ngaji-Online. Berikut materi pembahasannya:
    1. Menyambut Bulan Seribu Bulan oleh Ust. Abdullah Roy. Download.
    2. Hal-hal yang Membatalkan Puasa dan Seputar Shalat Tarawih oleh Ust. Firanda. Download.
    3. Penentuan Ramadhan dan Hari Raya oleh Ust. Muhammad Arifin bin Badri, MA. Download.
    4. Bid’ah-Bid’ah di Bulan Ramadhan oleh Ust. Muhammad Nur Ihsan. Download.
    5. Orang-Orang yang Mendapat Keringanan Tidak Berpuasa oleh Ust. Abdullah Roy. Download.
    6. Sunnah-sunnah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam di Bulan Ramadhan oleh Ust. Aspri Rahmat. Download.
    7. Berhari Raya Sesuai dengan Sunnah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam oleh Ust. Anas Burhanuddin. Download.
  3. Doa-doa di bulan Ramadhan oleh Ust. Abu Ihsan Al-Atsary.  Download.
  4. Fatwa Fatwa Ramadhan, pemateri: Ust. Kholid Syamhudi. Terdiri dari 17 audio kajian. Silahkan kunjungi ke daftarnya untuk mendownload.
  5. Fatwa Seputar Ramadhan oleh Ust. Abu Abdurrahman Abdul Aziz as-Salafy. Download.
  6. Hadits Shohih dan Dho’if Seputar Puasa Ramadhan oleh Ust. Abu Abdurrahman Abdul Aziz as-Salafy. Download.
  7. Majalis Syahri Ramadhan oleh Ust. Aris Munandar. Merupakan serial kajian yang mengupas kitab “Majalis Syahri Ramadhan” oleh Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rahimahullah. Sumber: Ngaji-Online.com. Yang baru dipublikasikan baru 10 file. Silahkan pantau feed-nya, siapa tahu mereka akan mempublikasikannya pada tahun ini. Rincian pembahasan. Silahkan download:
    1. Bagian 1. Download.
    2. Bagian 2. Download.
    3. Bagian 3. Download.
    4. Bagian 4. Download.
    5. Bagian 5. Download.
    6. Bagian 6. Download.
    7. Bagian 7. Download.
    8. Bagian 8. Download.
    9. Bagian 9. Download.
    10. Bagian 10. Download.
  8. Nasihat bagi Muslim Setelah Romadhon oleh Ust. Badrussalam, Lc. Download.
  9. Penentuan Ramadhan dan Hari Raya oleh Ust. Muhamad Arifin Badri, MA. Download.
  10. Ramadhan dan Qiyamullail, pemateri: Ust. Zainal Abidin Syamsuddin. Download.
  11. Renungan Awal Ramadhan 1429H, pemateri: Ust. Abdullah Shaleh Hadrami. Download.
  12. Renungan Ramadhan (Khutbah Jum’at) oleh Ust. Abdullah Shaleh Hadrami. Download.
  13. Risalah Ramadhan, pemateri: Ust. Zainal Abidin Syamsudin, Lc. Download.
  14. Bekal Ibadah Menuju Ramadhan, pemateri: Ust. Zainal Abidin Syamsudin, Lc. Download.
  15. Sifat Puasa Nabi oleh Ust. Abdurrahman Thayyib, Lc. Download.
  16. Sifat Puasa Nabi oleh Ust. Yazid Jawas. Download.
  17. Tanya Jawab Seputar Puasa oleh Ust. Abu Karimah ‘Askariy. Terdiri dari 4 file. Download.
    1. Hadits Do’a Malaikat
    2. Nasehat Salaf dan Tanya-jawab seputar Ramadhan
    3. Pembatal puasa bag. 2
    4. Permasalahan Seputar Ramadhan
  18. Bersemilah Ramadhan oleh Ustadz Armen Halim Naro, Lc. Rahimahullah. Terdiri dari 8 file. Download.
Demikian yang dapat kami sampaikan. Harap sampaikan informasi ini kepada keluarga dan teman-teman anda. Tak lupa kembali kami ingatkan untuk juga mendownload ebook ilmiah untuk bekal Ramadhan. Semoga bermanfaat, amiin.